Menu

31 Dec 2012

“CINTA TAK HARUS MEMILIKI”


Terbesit Tanya dihatiku,
Masihkah kau ingat diriku??
Terbesit Tanya dalam benakku,
Akankah kau juga merindukanku??
Terbesit Tanya dalam fikiranku,
Bisakah aku berjumpa lagi denganmu??
Tentang rasa ini,
 Aku biarkan tumbuh walaupun kering,
Tentang dirimu,
Aku biarkan hatiku selalu mencintaimu,
Tentang kepergianmu,
Aku biarkan raga ini selalu menantimu,
Dan tentang smua yang tlah berlalu,
 Aku biarkan kenangan itu ada dihatku,
Dan Aku selalu merindukanmu,
Merindukanmu, hanya itu dan mungkin akan slalu begitu,
S
ebaris ungkapan hati tertuang begitu saja dalam buku Deary kecilku. Tentang siapa lagi. Kalau bukan Dia yang selalu saja mengusik ketenangan hari-hariku. Dia yang slalu membuatku menyesali masa laluku. Dia.. Dia .. dan Dia, yang merubah hidupku. Salahkah Aku mencintainya. Salahkah Aku merindukannya. Tuhan, kenapa Kau biarkan rasa ini ada. Tak bisakah Aku melupakannya. Pertanyaan yang slalu saja membuatku letih, untuk menantikan jawabanya.
Satu hal yang slalu ku yakini adalah , “ Jika Dia yang terbaik untukku pasti Dia akan kembali padaku. Walaupun seberapa jauh Dia terlah berlari, tapi langkahnya pasti akan terhenti.” Aku akan slalu menanti, walau yang ku nanti belum pasti . Menjalani  hari hanya untuk menantimu. Aku tak berharap bisa memlikimu. Tapi, Aku hanya ingin kau tau bagaimana persaanku padamu. Aku terluka ketika kau pergi karena mungkin Aku telah biarkan rasa Cinta ini tumbuh hanya untukmu.
Kringg….kringg… kring….kringg……
Telefon dirumahku berbunyi. Terlalu berat untuk mengangkatnya. Karena waktu telah menujukan jam 22.00 wib. Tapi, Aku biaran kaki ini melangkah. Hanya untuk memastika telefon dari siapakah itu.
“Hallo,, malam.. siapa ya??...” Tanyaku
Tak ada jawaban . Setelah berapa menit Aku menunggu dan berapa kali Aku bertanya. Aku hendak menutup telefon itu, tapi Aku mendengar suara disana.
“Hallo, Nayla…..”               
Suara itu, terdengar begitu tak asing bagiku. Dia.. ya… Dia yang kurindukan.
“Danu???”
“Ya, bagaimana kabarmu??...”
  Bahagia rasanya. Aku bisa kembali lagi mendengar suara itu.
            “Baik.. aku baik-baik saja. Kamu??”  tak terasa air mata jatuh dipipiku..
            “Baik….  Nayla..., Aku hanya ingin kau tau bahwa “Aku akan slalu mencintaimu , Aku merindukanmu….. bagaimanapun perasaanmu padaku, Aku akan slalu mencintaimu….. sampai akhir waktuku…”
Tutttt….tutttt…..tutttttt.
Telefon itu terputus, belum sempat Aku mengatakan apapun, Dia memutuskan telefon itu. Dan berulang kali Aku coba menghubunginya nomornya tidak aktif.  Dia mematikan hpnya.   Kenapa??????? Kenapa?????...  Kenapa Dia tak pernah menanyakan isi hatiku. Kenapa Dia menghubungiku??. Aku… Aku hanya bisa menangis,  tak bisakah Dia menanyakan isi hatiku??. Dan sejak saat itu Dia tak pernah menghubungiku. Dan ku coba hubungi nomor itu, tapi hanya kekecewaan yang kudapatkan. 

Masa lalu…………….
            Pagi yang cerah mengawali hariku. Tak sabar rasanya, Aku ingin segera beranjak jalani hari. Sahabat.. ya kata itu yang slalu menghiasi hari-hariku. Danu, Sinta, dan Kelvin. Mereka yang slalu membuatku merasa begitu indahnya hidupku. Aku pernah berjanji pada diriku sendiri, apapun akan ku lakukan asalkan persahabatan kami bisa tetap abadi. Tapi, janji itu sirna sudah. Sejak masuknya kata “cInta” dalam persahabatan kami. Aku tak peduli dengan kata itu. Sinta mencintai Danu dan Kelvin mencinta Sinta. Kenapa bisa begitu. Kedaan ini begitu menyakitkan bagiku. Apalagi sejak 12 Maret 2011, aku mengetahui bahwa ternyata Danu mencintaiku. Tuhan… kenapa Kau biarkan semua ini terjadi. Hanya itu dan itu yang slalu saja ku triakkan dalam hatiku. Diriku terjebak dalam kebimbangan, Aku ingin bahagiakan Sinta, tapi bagaimana dengan peraasaan Danu dan Kelvin. Tampaknya Kelvinpun ingin melihat sinta bahagia. Cintaaa, yaa,, Cinta itu butuh pengorbanan. Kata orang, Cinta tanpa pengorbanan itu bukan Cinta namanya.  Lalu, bagaimana perasaanku. Aku tak peduli dan Aku tak pernah mau menjawab ketika Danu menanyaiku. Hingga akhirnya Dia lelah dan tak pernah mau lagi bertanya padaku.
 Cinta….. Aku mencoba mempersatukan Danu dan Sinta. Dan aku berhasil walaupun dengan paksaan. Tapi, Danu tak pernah pergi jauh dariku, Dia slalu ada untukku. Itu yang buatku bahagia, tapi juga menderita. Menderita.. karena perlahan-lahan Aku menyadari Aku mencintainya. Hingga, Cinta itu berujung pada penghianatan. Ya… menyakitkan. Sinta dibelakang Danu ternyata menerima Cinta dari Kelvin. Entah mengapa itu bisa terjadi. Aku tak tau.. benar-benar tak tau.
Cinta….  Yang diawali dengan paksaan lalu berujung pada penghianatan. Memanglah sangat menyakitkan. Dan sejak saat Danu mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, Dia memutuskan untuk pergi. Ya… pergi dan terus pergi. Hingga kini, Dia tak pernah muncul lagi dalam hidupku dan Sinta dengan Kelvin mereka juga menghilang begitu saja..
Ketika Cinta dan persahabatan harus kau pilih, manakah yang akan kau pilih??? Tadinya, Aku berfikir sahabat. Tapi , sahabat dan Cinta tak ada yang abadi. Jadi, tanyakan baik-baik isi hatimu.
Ya itu masa lalu…………………
Masa lalu yang slalu membuatku ragu untuk melangkah kedepan. Masa lalu yang slalu saja membayangiku. Karena rasa Cinta itu ada ketka Dia pergi jauh dariku. Tidak ada satupun hal di Dunia ini yang bisa ku genggam. Aku tak ingin genggam Cintaku. Tapi, aku hanya ingin Dia tau perasaanku.
Taukah kamu, apa yang kupinta….
Distiap doa sepanjang hariku…..
Tuhan, tolong Aku.. Juga jaga Dia..
Tuhan, Aku sayang Dia…….
Hemmm, sebaris lirik lagu wali-Doaku Untukmu Sayang. Cukup membuatku meneteskan air mataku.
Hari terus berlalu dengan kesendiran. Tak terasa 2 th sudah kepergiaannya. Pantai.. ya Aku memutuskan diriku untuk mengenangnya disana. Pantai… dulu dia sering mengajakku kesana. Di setiap Aku berada diantara permasalahanku. Dia slalu mengajakku kepantai, Dia pernah berkata “ Ketika kamu berada dalam kesedihan ataupun masalah yang membutmu lelah, pejamkan matamu. Rasakan desiran ombak itu dan katakana pada ombak apa yang menganggu pikiranmu. Suruhlah ombak membawa masalahmu hanyut dalam desirannya.” Aku pun duduk ditepian pantai. Tempat biasa dulu Aku dudu dengannya. Sejak Dia pergi, aku tak berani menginjakkan kakiku disini, baru saat ini lah Aku datang.
Pantai yang indah. Dengan yang pasir putih, serta ombak yang biru. Lagitpun tampak memperlihatkan kecantikannya. Awan putih dan birunya langit yang begitu mempesonaku. Kupejamkan mataku dan Aku berkata didalam hatiku.
“ombakk….. Aku ingin Dia tau Aku manyayanginya………….. aku merindukannya…”.
“Kakak.. ka nayla ya…”
Tiba-tiba suara anak kecl mengagetkanku.
“ iya… ko ade tau…”
“ini ada titipan buat kaka…” katanya sambil menyodorkan kotak kado untukku.
Aku menerimanya. Belum sempat Aku mengucapkan trimakasih atau bertanya padanya, Dia sudah berlari meninggalkanku.
Kubuka Kotak itu. Di dalamnya kudapati jam pasir dan sebuah surat. Jam pasir itu tampak tak begitu asing bagiku. Setelah Aku mencoba mengingat-ingat.. itu jam pasir yang Dia beli denganku terakhir kami ke pantai ini. Surat…. Aku langsung membuka surat itu..
Cintaku….
Sejanak aku berada dalam kebimbangan…
Kebimbangan yang buatku tak mengerti…
Sejenak aku ingin berlari…..
Sejenak ku ingin pergi…
dan Sejenak aku menyadari bahwa aku tak bisa melupakanmu..
sejenakk…. Hanya sejenakkk…
tapi, sekian lama Aku tak bisa mengahapus bayanganmu..
sekian lama, Aku tak bisa melupakanmu..
sekian lama, rasa ini tumbuh dan terus tumbuh dihatiku…
disetiap nafasku..
disetiap waktuku…
Aku slalu mencintamu…
Aku slalu berada dalam bayang-banyangmu..
Aku ingin kau tau, cukup kau tau apa isi hatiku..
 Kini maafkan Aku..
Maafkann aku yang telah mencintaimu..
Maafkan aku yang tlah biarkan rasa ini tumbuh dihatiku..
Maafkan aku yang tak bisa melupakanmu,
Jam pasir itu, begitulah waktu yang kumiliki. Cukup singkat. Bukan karena Aku tak menyanyangimu lagi, tapi karena Tuhan lebih menyanyangiku. Aku pergi, tapi kamu tak perlu khawatir. Sebelum aku pergi, aku akan menghubungimu lagi. Mungkin itu yang terakhir kali. Aku sakit, walau hatiku lebih terasa sakit saat kau abaikan cintaku. Leukimia..aku slama ini mendeita penyakit itu. Mungkin ketika akau membaca surat ini, aku sudah benar-benar pergi. Tapi, satu hal yang harus kau tau, rasa sayangku tak kan pernah mati. Seberapa banyak pasir di laut Cintaku jauh lebih banyak untukmu.
Aku mecintaimu… Nayla… berjanjilah Kau akan slalu tersenyum untukku..
Danu
Air mata.. air mata.. dan air mata.. hanya itu yang bisa mengambarkan bagaimana perasaanku. Kini Dia telah pergi tanpa tau apa isi hatiku padanya. Tapi, Aku yakin Tuhan akan menjaganya dengan baik. Sebesar apapun rasa sayang dan cintaku padanya ternyata Tuhan lebih menyayanginya..
Ingatlah sobat, Tak ada yang abadi. Apapun itu…………
Tamat…..

No comments:

Post a Comment