Terbesit Tanya
dihatiku,
Masihkah kau ingat
diriku??
Terbesit Tanya dalam
benakku,
Akankah kau juga
merindukanku??
Terbesit Tanya dalam
fikiranku,
Bisakah aku berjumpa
lagi denganmu??
Tentang rasa ini,
Aku biarkan tumbuh walaupun kering,
Tentang dirimu,
Aku biarkan hatiku
selalu mencintaimu,
Tentang kepergianmu,
Aku biarkan raga ini
selalu menantimu,
Dan tentang smua yang
tlah berlalu,
Aku biarkan kenangan itu ada dihatku,
Dan Aku selalu
merindukanmu,
Merindukanmu, hanya itu
dan mungkin akan slalu begitu,
S
|
ebaris ungkapan hati
tertuang begitu saja dalam buku Deary kecilku. Tentang siapa lagi. Kalau bukan
Dia yang selalu saja mengusik ketenangan hari-hariku. Dia yang slalu membuatku
menyesali masa laluku. Dia.. Dia .. dan Dia, yang merubah hidupku. Salahkah Aku
mencintainya. Salahkah Aku merindukannya. Tuhan, kenapa Kau biarkan rasa ini
ada. Tak bisakah Aku melupakannya. Pertanyaan yang slalu saja membuatku letih,
untuk menantikan jawabanya.
Satu
hal yang slalu ku yakini adalah , “ Jika Dia yang terbaik untukku pasti Dia
akan kembali padaku. Walaupun seberapa jauh Dia terlah berlari, tapi langkahnya
pasti akan terhenti.” Aku akan slalu menanti, walau yang ku nanti belum pasti .
Menjalani hari hanya untuk menantimu.
Aku tak berharap bisa memlikimu. Tapi, Aku hanya ingin kau tau bagaimana
persaanku padamu. Aku terluka ketika kau pergi karena mungkin Aku telah biarkan
rasa Cinta ini tumbuh hanya untukmu.
Kringg….kringg…
kring….kringg……
Telefon
dirumahku berbunyi. Terlalu berat untuk mengangkatnya. Karena waktu telah
menujukan jam 22.00 wib. Tapi, Aku biaran kaki ini melangkah. Hanya untuk
memastika telefon dari siapakah itu.
“Hallo,,
malam.. siapa ya??...” Tanyaku
Tak
ada jawaban . Setelah berapa menit Aku menunggu dan berapa kali Aku bertanya.
Aku hendak menutup telefon itu, tapi Aku mendengar suara disana.
“Hallo,
Nayla…..”
Suara
itu, terdengar begitu tak asing bagiku. Dia.. ya… Dia yang kurindukan.
“Danu???”
“Ya,
bagaimana kabarmu??...”
Bahagia rasanya. Aku bisa kembali lagi
mendengar suara itu.
“Baik.. aku baik-baik saja. Kamu??” tak terasa air mata jatuh dipipiku..
“Baik…. Nayla...,
Aku hanya ingin kau tau bahwa “Aku akan slalu mencintaimu , Aku merindukanmu…..
bagaimanapun perasaanmu padaku, Aku akan slalu mencintaimu….. sampai akhir
waktuku…”
Tutttt….tutttt…..tutttttt.
Telefon itu terputus,
belum sempat Aku mengatakan apapun, Dia memutuskan telefon itu. Dan berulang
kali Aku coba menghubunginya nomornya tidak aktif. Dia mematikan hpnya. Kenapa??????? Kenapa?????... Kenapa Dia tak pernah menanyakan isi hatiku.
Kenapa Dia menghubungiku??. Aku… Aku hanya bisa menangis, tak bisakah Dia menanyakan isi hatiku??. Dan
sejak saat itu Dia tak pernah menghubungiku. Dan ku coba hubungi nomor itu,
tapi hanya kekecewaan yang kudapatkan.
Masa lalu…………….
Pagi yang cerah mengawali hariku. Tak sabar rasanya, Aku
ingin segera beranjak jalani hari. Sahabat.. ya kata itu yang slalu menghiasi
hari-hariku. Danu, Sinta, dan Kelvin. Mereka yang slalu membuatku merasa begitu
indahnya hidupku. Aku pernah berjanji pada diriku sendiri, apapun akan ku
lakukan asalkan persahabatan kami bisa tetap abadi. Tapi, janji itu sirna
sudah. Sejak masuknya kata “cInta” dalam persahabatan kami. Aku tak peduli
dengan kata itu. Sinta mencintai Danu dan Kelvin mencinta Sinta. Kenapa bisa
begitu. Kedaan ini begitu menyakitkan bagiku. Apalagi sejak 12 Maret 2011, aku
mengetahui bahwa ternyata Danu mencintaiku. Tuhan… kenapa Kau biarkan semua ini
terjadi. Hanya itu dan itu yang slalu saja ku triakkan dalam hatiku. Diriku
terjebak dalam kebimbangan, Aku ingin bahagiakan Sinta, tapi bagaimana dengan
peraasaan Danu dan Kelvin. Tampaknya Kelvinpun ingin melihat sinta bahagia.
Cintaaa, yaa,, Cinta itu butuh pengorbanan. Kata orang, Cinta tanpa pengorbanan
itu bukan Cinta namanya. Lalu, bagaimana
perasaanku. Aku tak peduli dan Aku tak pernah mau menjawab ketika Danu
menanyaiku. Hingga akhirnya Dia lelah dan tak pernah mau lagi bertanya padaku.
Cinta….. Aku mencoba mempersatukan Danu dan
Sinta. Dan aku berhasil walaupun dengan paksaan. Tapi, Danu tak pernah pergi
jauh dariku, Dia slalu ada untukku. Itu yang buatku bahagia, tapi juga
menderita. Menderita.. karena perlahan-lahan Aku menyadari Aku mencintainya.
Hingga, Cinta itu berujung pada penghianatan. Ya… menyakitkan. Sinta dibelakang
Danu ternyata menerima Cinta dari Kelvin. Entah mengapa itu bisa terjadi. Aku
tak tau.. benar-benar tak tau.
Cinta….
Yang diawali dengan paksaan lalu
berujung pada penghianatan. Memanglah sangat menyakitkan. Dan sejak saat Danu
mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, Dia memutuskan untuk pergi. Ya… pergi
dan terus pergi. Hingga kini, Dia tak pernah muncul lagi dalam hidupku dan
Sinta dengan Kelvin mereka juga menghilang begitu saja..
Ketika
Cinta dan persahabatan harus kau pilih, manakah yang akan kau pilih??? Tadinya,
Aku berfikir sahabat. Tapi , sahabat dan Cinta tak ada yang abadi. Jadi,
tanyakan baik-baik isi hatimu.
Ya
itu masa lalu…………………
Masa
lalu yang slalu membuatku ragu untuk melangkah kedepan. Masa lalu yang slalu
saja membayangiku. Karena rasa Cinta itu ada ketka Dia pergi jauh dariku. Tidak
ada satupun hal di Dunia ini yang bisa ku genggam. Aku tak ingin genggam
Cintaku. Tapi, aku hanya ingin Dia tau perasaanku.
Taukah
kamu, apa yang kupinta….
Distiap
doa sepanjang hariku…..
Tuhan,
tolong Aku.. Juga jaga Dia..
Tuhan,
Aku sayang Dia…….
Hemmm,
sebaris lirik lagu wali-Doaku Untukmu Sayang. Cukup membuatku meneteskan air
mataku.
Hari
terus berlalu dengan kesendiran. Tak terasa 2 th sudah kepergiaannya. Pantai..
ya Aku memutuskan diriku untuk mengenangnya disana. Pantai… dulu dia sering
mengajakku kesana. Di setiap Aku berada diantara permasalahanku. Dia slalu
mengajakku kepantai, Dia pernah berkata “ Ketika kamu berada dalam kesedihan
ataupun masalah yang membutmu lelah, pejamkan matamu. Rasakan desiran ombak itu
dan katakana pada ombak apa yang menganggu pikiranmu. Suruhlah ombak membawa
masalahmu hanyut dalam desirannya.” Aku pun duduk ditepian pantai. Tempat biasa
dulu Aku dudu dengannya. Sejak Dia pergi, aku tak berani menginjakkan kakiku
disini, baru saat ini lah Aku datang.
Pantai
yang indah. Dengan yang pasir putih, serta ombak yang biru. Lagitpun tampak
memperlihatkan kecantikannya. Awan putih dan birunya langit yang begitu mempesonaku.
Kupejamkan mataku dan Aku berkata didalam hatiku.
“ombakk…..
Aku ingin Dia tau Aku manyayanginya………….. aku merindukannya…”.
“Kakak..
ka nayla ya…”
Tiba-tiba
suara anak kecl mengagetkanku.
“
iya… ko ade tau…”
“ini
ada titipan buat kaka…” katanya sambil menyodorkan kotak kado untukku.
Aku
menerimanya. Belum sempat Aku mengucapkan trimakasih atau bertanya padanya, Dia
sudah berlari meninggalkanku.
Kubuka
Kotak itu. Di dalamnya kudapati jam pasir dan sebuah surat. Jam pasir itu
tampak tak begitu asing bagiku. Setelah Aku mencoba mengingat-ingat.. itu jam
pasir yang Dia beli denganku terakhir kami ke pantai ini. Surat…. Aku langsung
membuka surat itu..
Cintaku….
Sejanak
aku berada dalam kebimbangan…
Kebimbangan
yang buatku tak mengerti…
Sejenak
aku ingin berlari…..
Sejenak
ku ingin pergi…
dan
Sejenak aku menyadari bahwa aku tak bisa melupakanmu..
sejenakk….
Hanya sejenakkk…
tapi,
sekian lama Aku tak bisa mengahapus bayanganmu..
sekian
lama, Aku tak bisa melupakanmu..
sekian
lama, rasa ini tumbuh dan terus tumbuh dihatiku…
disetiap
nafasku..
disetiap
waktuku…
Aku
slalu mencintamu…
Aku
slalu berada dalam bayang-banyangmu..
Aku
ingin kau tau, cukup kau tau apa isi hatiku..
Kini maafkan Aku..
Maafkann
aku yang telah mencintaimu..
Maafkan
aku yang tlah biarkan rasa ini tumbuh dihatiku..
Maafkan
aku yang tak bisa melupakanmu,
Jam
pasir itu, begitulah waktu yang kumiliki. Cukup singkat. Bukan karena Aku tak
menyanyangimu lagi, tapi karena Tuhan lebih menyanyangiku. Aku pergi, tapi kamu
tak perlu khawatir. Sebelum aku pergi, aku akan menghubungimu lagi. Mungkin itu
yang terakhir kali. Aku sakit, walau hatiku lebih terasa sakit saat kau abaikan
cintaku. Leukimia..aku slama ini mendeita penyakit itu. Mungkin ketika akau
membaca surat ini, aku sudah benar-benar pergi. Tapi, satu hal yang harus kau
tau, rasa sayangku tak kan pernah mati. Seberapa banyak pasir di laut Cintaku
jauh lebih banyak untukmu.
Aku
mecintaimu… Nayla… berjanjilah Kau akan slalu tersenyum untukku..
Danu
Air
mata.. air mata.. dan air mata.. hanya itu yang bisa mengambarkan bagaimana
perasaanku. Kini Dia telah pergi tanpa tau apa isi hatiku padanya. Tapi, Aku
yakin Tuhan akan menjaganya dengan baik. Sebesar apapun rasa sayang dan cintaku
padanya ternyata Tuhan lebih menyayanginya..
Ingatlah
sobat, Tak ada yang abadi. Apapun itu…………
Tamat…..
No comments:
Post a Comment