PERANG RATU ADIL 2014
MASSA DEPAN
INDONESIA ADA DI TANGAN
"ANAK SEMAR"
"ANAK SEMAR"
Perkembangan jaman di era globalitas membuat bangsa Indonesia
semakin berkembang dan lebih maju . Tapi, moral rakyat – rakyatnya juga semakin
turun tak ada bedanya seperti hewan tak mempunyai pikiran dan perasaan.
Banyak korupsi , pembunuhan , penculikan , persinahan , dan perampas hak –
hak orang miskin dimana – mana serta semakin banyak anak – anak yang durhaka
kepada kedua orang tuanya dan banyak orang yang tak peduli lagi dan lupa akan Tuhanya.
Moral bangsa Indonesia ini sudah tak ada lagi , mereka hanya mementingkan harta , martabat dan jabatan tetapi tak sejalan dengan usaha untuk mendapatkanya. Banyak orang yang merampas uang bukan haknya hanya untuk mencari kekayaan dan harta, banyak yang menyuap seseorang hanya untuk martabat dan jabatan, semua itu dilakukan dengan penuh nafsu dan tak ada yang bisa menghentikanya.
Moral bangsa Indonesia ini sudah tak ada lagi , mereka hanya mementingkan harta , martabat dan jabatan tetapi tak sejalan dengan usaha untuk mendapatkanya. Banyak orang yang merampas uang bukan haknya hanya untuk mencari kekayaan dan harta, banyak yang menyuap seseorang hanya untuk martabat dan jabatan, semua itu dilakukan dengan penuh nafsu dan tak ada yang bisa menghentikanya.
Pihak berwajib dan para pejabat pemerintah yang seharusnya melindungi dan
mensejahterakan masyarakat malah ikut terjerumus dalam lembah korupsi yang
bejat. Kita hanya bisa melihat semua itu dengan gigit jari tanpa bisa
berbuat apa – apa karna hukum melindungi mereka, kita hanya bisa melihat yang
kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Akan kah kehidupan di tanah
air Indonesia tercinta seperti ini terus , Bagaimana anak cucu kita nanti,
semakin bertambah tuanya dunia semakin sombong kehidupan manusia, tak bisa membedakan yang baik dan yang
salah. Kita hanya bisa berdo’a
semoga rakyat Indonesia seperti dulu lagi yang menjunjung etikat dan
persaudaraan antar sesama yang terikat dalam suatu wadah untuk bertujuan
membangun bangsa Indonesia semakin maju dan sejahtera. Kita tak perlu modern
kita hanya perlu kesejahteraan sehingga tidak ada lagi kemiskinan yang sudah
menjadi penyakit kronis untuk bangsa kita. Kita sama – sama berusaha untuk
menjadi masyarakat Indonesia yang baik , jujur , bertanggung jawab dan
perpegang pada ajaran Tuhan
sehingga kita memiliki moral yang bisa memajukan bangsa ini.
Perang politik sudah dimulai, bisa kita lihat di jalan – jalan besar banyak
foto – foto Caleg dipajang di sana, tidak hanya di jalan – jalan besar di kaca –
kaca rumah pun banyak di pasang stiker – stiker caleg. Semarak Pemilu 2014
sudah terasa, kita sampai bingung dengan dihadapkan berbagai pilihan, banyak
partai politik yang menjanjikan dengan berbagi visi dan misinya untuk
mensejahterkan rakyat, memberi uang santuan, memberi pengobatan gratis, kaos
gratis, berbagai upaya dilakukan agar rakyat mendukungnya tapi janji tinggalah
janji ketika mereka sudah terpilih, Visi dan misi mereka jadilah sampah yang
berlalu dan janji yang terlupakan.
Di era sekarang ini jarang dan susah sekali mencari pemimpin yang benar –
benar menjadi pemimpin, yang bisa memimpin rakyatnya dengan arif dan bijaksana.
Tapi sebagai rakyat biasa saya dan mungkin kalian semua mengharapkan akan
datang sesosok pemimpin yang kita impikan yang bisa memimpin Indonesia kita ini
dengan penuh rasa tanggungjawab, yang bisa merubah Indonesia kita menjadi
Negara yang bersih, Negara yang maju dan Negara yang sejahtera.
“Ramalan Orang Jawa”, menyebutkan bahwa di era 2014 nanti, akan terjadi
perang di Indonesia, perang ini sangatlah DAHSYAT, dan saya anjurkan untuk
berhati – hati di tahun 2014 nanti, karna perang tersebut pasti akan memakan
banyak korban, perang tersebut bernama perang “RATU ADIL”. Apa sebenarnya perang
“RATU ADIL” itu?? Perang Ratu Adil adalah perang Politik besar – besaran,
ramalan orang Jawa menyebutkan di tahun 2014 nanti akan terjadi perang politik
yang luar biasa, akan terjadi pertumpahan darah yang luar biasa, rakyat membela
mati – matian Partainya hingga menaruhkan nyawa sendiri, akan terjadi tawuran
antar pendukung partai yang tak henti, berceceran darah di sana di sini. Semua itu
dilakukan karna rakyat ingin pemimpin yang benar – benar menjadi pemimpin yang
adil, pemimpin yang arif bijaksana dan bertanggung jawab.
Na’uzdubillah, Semoga saja kita tak ikut serta dalam perang politik
tersebut, semoga kita senantiasa di lindungi oleh Tuhan.
Benar atau tidaknya ramalan tersebut itu hanya Tuhan yang tahu, tapi
dibalik musibah pati terdapat hikmah yang luar biasa. Semakin besar musibah
itu, semakin besar pula hikmah yang bisa kita petik.
Ramalan Orang Jawa ini juga menyebutkan setelah Perang
Ratu Adil ini usai, hanya satu yang terpilih (suara terbanyak) dan menjadi
pemimpin (Presiden), namun dia hanya memimpin hanya sebentar saja karna kurang
ditegakannya keadilan. Selang beberapa saat ada sesosok pemimpin yang dipercaya
rakyat untuk menggantikannya, dan akhirnya dia-lah yang menjadi pemimpin. Dialah
pemimpin yang diimpikan rakyat, dia memimpin dengan adil, dengan penuh rasa
tanggung jawab. Konon, dalam ramalan orang Jawa dia di ibaratkan sesosok “Anak
Semar”, menurut ramalan orang Jawa Masa depan Indonesia ada di tangan Anak Semar, hancur dan tidaknya Indonesia ada di tangan Anak Semar.
SEMAR
Semar berasal dari kata Samara (bergegas). Semar merupakan pusat dari
punakawan sendiri dan asal usul dari keseluruhan punakawan itu sendiri. Semar
disegani oleh kawan maupun lawan Semar menjadi rujukan para kesatria untuk
meminta nasihat dan menjadi tokoh yang dihormati. Namun karakter tetap rendah
hati, tidak sombong, jujur, dan tetap mengasihi sesame dapat menjadi contoh
karakter yang baik. Penuh kelebihan tetapi tidak lupa diri karena kelebihan
yang dimiliki.
Filosofi : Semar, dengan
jari telunjuk seolah menuding,melambangkan KARSA/keinginan yang kuat untuk
menciptakan sesuatu. mata yang menyipit juga melambangkan ketelitian dan
keseriusan dalam menciptakan.
Itulah sekilas tentang karakter Semar, anda semua pasti
bisa membayangkan jika “Anak Semar” tersebut menjadi pemimpin Negara (Presiden)
Indonesia kita tercinta. Tapi yang masih mengganjal dan menjadi pertanyaan
besar adalah siapa yang kelak menjadi sesosok “Anak Semar” tersebut??????
Allahualam, tak ada yang tahu, yang pasti bukan dari kalangan petinggi atau
pejabat (berdarah biru) yang pasti dari
kalangan bawah.
No comments:
Post a Comment